Senin, 19 November 2012

KESETIAAN



AL WAFA’ (KESETIAAN)
          Hari itu Rasulullah saw kembali ke rumah tidak seperti biasanya. Saat itu beliau kembali dengan muka pucat, tubuh gemetar dan raut muka yang menyiratkan rasa ketakutan yang sangat dalam. Beliau baru saja mengalami satu peristiwa yang belum pernah beliau temui sebelumnya. Peristiwa turunnya wahyu Allah swt yang pertama kali. Wahyu yang sekiranya diturunkan kepada gunung sekalipun, niscaya gunung itu akan tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah swt (QS Al Hasyr: 21).

          Melihat suaminya dalam keadaan seperti itu, Khadijah -Radhiyallahu ‘anha- segera mengambil tindakan. Dia selimuti suaminya, dan dia dekap erat-erat. Dan yang lebih penting dari semua itu, dia katakan dengan penuh keyakinan, ketulusan dan kejujuran kalimat-kalimat berikut ini:
“Demi Allah, Allah tidak akan menghinakanmu selamanya, demi Allah, sungguh engkau telah menyambung persanakan (shilatur-rahim), benar dalam berbicara, memikul beban orang yang kepayahan, membantu orang yang tidak mampu, menyuguhkan hidangan kepada tamu, dan membantu orang-orang yang tertimpa musibah …”. (Muttafaqun ‘alaih).

           Sebuah ucapan yang menunjukkan sifat wafa’ yang luar biasa. Coba bayangkan, bukankah pernikahan antara Rasulullah saw dengan Khadijah telah berjalan lima belas (15) tahun?! Meskipun demikian, yang keluar dari mulut Khadijah dengan fasih adalah daya ingatnya terhadap berbagai kebaikan Rasulullah saw. Sebuah pengakuan atas kebaikan dan jasa orang lain yang luar biasa. Kenapa pada saat-saat yang genting seperti itu yang diingat oleh Khadijah adalah kebaikan Rasulullah saw?
 Bukan hanya itu.
Khadijah segera membawa nabi Muhammad saw untuk menemui pamannya, Waraqah bin Naufal.
Dari pertemuan antara nabi Muhammad saw dengan Waraqah bin Naufal, nabi Muhammad saw semakin yakin, bahwa dirinya benar-benar telah dipilih oleh Allah swt untuk menjadi nabi dan Rasul.
Bukan hanya itu saja.
Khadijah adalah orang pertama yang menyatakan beriman kepada kenabian dan kerasulan nabi Muhammad saw, sebuah keimanan yang membuat hati Rasulullah saw semakin kuat, tegar dan mantap.
Bukan itu saja.
Khadijah (ra) adalah seorang wanita yang membela Rasulullah saw saat didustakan oleh kaumnya. Membelanya dengan kedudukannya, dengan hartanya dan dengan segala yang dimilikinya.
Pada pihak yang sebaliknya, Rasulullah saw juga sangat wafa’ kepada istrinya itu.
Sepeninggal Khadijah (ra), Rasulullah saw sering menyebut-nyebut Khadijah (ra), dan bila menyembelih kambing atau semacamnya, beliau saw bersabda: “Tolong antarkan ini kepada si fulanah, dan yang ini kepada si fulanah. Saat ditanyakan kepada beliau, kenapa mereka? Beliau saw menjawab: “Mereka adalah teman-teman Khadijah”.
Pernah suatu kali datang kepada Rasulullah saw seorang wanita yang bernama Halah. Ia adalah saudari Khadijah. Suaranya, postur tubuhnya dan beberapa hal lainnya mirip dengan Khadijah.
Begitu Rasulullah saw mendengar salam Halah, beliau saw langsung terperanjat. Ternyata yang datang adalah Halah. Karenanya beliau bersabada: Allahumma, Halah (ya Allah, ternyata Halah).
Sikap wafa’ yang membuat Ummul Mukminin ‘Aisyah (ra) cemburu berat.
Sampai-sampai pada suatu kali ‘Aisyah (ra) berkata: “Apa yang bisa engkau perbuat dengan seorang wanita yang sudah tua renta, yang Allah swt telah menggantikannya dengan yang lebih baik darinya!
Maka Rasulullah saw menjawab: “Demi Allah, Dia belum memberikan ganti untukku dengan yang lebih baik darinya …”. (HR Bukhari).
Sikap kesetiaan yang luar biasa, yang membuat kita bertanya-tanya: “Adakah Rasulullah saw mengambil hati seseorang yang telah meninggal dunia dan menyebabkan yang masih hidup marah-marah kepadanya?
Dalam kesempatan ini ada baiknya kita simak apa penuturan seorang Nashrani yang mengakui sifat keteladanan nabi saw dalam hal ini:
Berkatalah DR. Fahmi Lucas: “Aisyah (ra), seorang istri yang masih muda, yang mempunyai kedudukan tersendiri di hati suaminya, tidak berani lagi menyinggung-nyinggung Khadijah (ra) setelah kejadian itu.
Apa yang membuat Muhammad (saw) berbuat seperti itu, yaitu kesetiaan yang begitu indah yang diberikannya kepada Khadijah (ra). Kesetiaan yang mejadi pusat keteladanan bagi seluruh suami dan istri. Adakah Muhammad (saw) mencari hati dari seorang wanita yang telah meninggal dengan resiko dimarahi oleh istrinya yang masih hidup bersamanya?
Apa kata yang bisa diungkapkan untuk menggambarkan kesetiaan yang penuh mukjizat ini, sementara dunia penuh oleh penyelewengan, perselingkuhan, lupa jasa dan pengkhianatan?”.
Saudara-saudaraku yang dimulyakan Allah!
Tiba saatnya bagi kita untuk kembali memperbaiki kehidupan rumah tangga kita. Rumah tangga tempat anak-anak, generasi masa depan menghabiskan waktu-waktunya untuk menempa dan membentuk kepribadiannya.
Tiba saatnya bagi kita untuk menunjukkan dan memberikan sifat wafa’ kita kepada pasangan hidup kita, agar anak-anak tumbuh menjadi manusia-manusia yang shalih dan shalihah yang akan menegakkan diin Allah di atas muka bumi ini.
Tiba saatnya bagi kita untuk kembali merenungi dan menteladani Rasulullah saw, dalam hal kesetiaan, ke-bapak-an dan ke-suami-an, agar tassi (ke-uswah-an) kita menjadi sempurna, sehingga berkesempatan mengharapkan kehidupan akhirat yang baik.
Dan akhirnya, semoga Allah swt memberikan kekuatan kepada kita untuk mendengarkan perkataan yang baik, lalu mengikutinya dengan istiqamah, amiiin. Serial Taujihat Usbu’iyyah, no: 07

SEBUAH PERJUANGAN


Kreativitas Perjuangan

Keamanan di wilayah Jazirah Arab telah pulih kembali. Negeri ini tampak tenang setelah lebih dari satu tahun dilanda berbagai peperangan dan ekspedisi. Namun orang-orang Yahudi yang telah merasakan berbagai kehinaan sebagai akibat dari pengkhianatan dan rencana-rencana jahat mereka belum sadar dari penyimpangannya.

Mereka mulai menyusun kembali rencana jahatnya terhadap kaum Muslimin. Mereka pun mulai melakukan persiapan untuk melancarkan pukulan telaknya terhadap kaum muslimin. Karena mereka tidak berani melakukan perlawanan secara langsung terhadap kaum muslimin, maka mereka menempuh cara yang licik dan jahat untuk mencapai tujuan tersebut. Orang-orang Yahudi bersekutu dengan kaum musyrikin Mekah. Kemudian berangkatlah mereka menuju ke Madinah.
Seandainya pasukan yang bersekutu itu mendatangi perbatasan Madinah secara mendadak, tentu hal itu merupakan bahaya sangat mengancam eksistensi kaum muslimin, Bahkan, mereka mungkin saja dapat membinasakan kaum muslimin sampai ke akar-akarnya. Namun, kepemimpinan Madinah adalah kepemimpinan yang senantiasa waspada dan tidak pernah lalai, senantiasa memantau keadaan dan memperhitungkan segala kemungkinan yang akan terjadi. Sebelum pasukan itu bergerak dari posisinya, intelijen Madinah telah menyampaikan informasi kepada pemimpinnya tentang keberadaan pasukan tersebut.
Rasulullah SAW segera mengadakan musyawarah untuk membahas strategi pertahanan terhadap eksistensi Madinah. Setelah berlangsung diskusi antara pemimpin dan anggota musyawarah, mereka bersepakat untuk menyetujui usulan yang diajukan oleh sahabat mulia, Salman al Farisi ra. Salman mengusulkan: Wahai Rasulullah, dahulu kami adalah orang yang hidup di negeri Parsi. Apabila kami dikepung oleh musuh, kami membuat parit.
Strategi ini merupakan strategi kreatif yang belum pernah dikenal oleh bangsa Arab sebelum ini. Rasulullah SAW segera menerapkan strategi kreatif tersebut. Setiap sepuluh orang, beliau beri tugas untuk menggali parit empat puluh hasta. Kaum Muslimin pun menggali parit dengan penuh kesungguhan, sementara Rasulullah SAW terus memberikan motivasi kepada mereka dan turut serta dalam pekerjaan tersebut. Setelah melalui perjuangan yang sangat berat, akhirnya dengan izin Allah, kaum muslimin mampu mengalahkan kekuatan kaum kafir dan Yahudi.
(Sirah Nabawiyah hal 428 )

Wahai para mujahid, apakah yang dimaksud dengan kreatif itu?

·        Sebuah keluarga yang berpenghasilan rendah, tetapi mereka menyusun rencana untuk dapat menyekolahkan anaknya ke universitas. Itu adalah berpikir kreatif.
·        Pengurus sebuah masjid ingin mengubah masjidnya yang kerap sepi menjadi sebuah masjid yang diminati masyarakat sekelilingnya. Inilah berpikir kreatif.
·        Seorang ulama mengembangkan suatu rencana untuk melipatgandakan jumlah jamaah majelis ta’limnya. Inilah berpikir kreatif.
·        Sebuah partai politik berpikir untuk membuat perolehan suaranya lebih besar dari perolehan pada pemilu sebelumnya, inilah berpikir kreatif!
Jadi, berpikir kreatif berarti yakin dan terus berusaha untuk menemukan cara-cara baru yang lebih baik agar memperoleh hasil yang lebih baik.
Sekarang marilah kita lihat apa yang dapat kita lakukan untuk mengembangkan dan menguatkan kemampuan kita untuk lebih kreatif dalam jalan dakwah ini. Hal yang amat penting di awal proses kreatif adalah “percayalah jika Allah menghendaki maka hal tersebut dapat dilakukan”. Inilah prinsipnya: Untuk melakukan apapun, kita harus lebih dahulu percaya bahwa hal itu dapat dilakukan. Percaya bahwa sesuatu itu dapat dilakukan akan membuat pikiran kita bergerak mencari cara untuk melaksanakannya. Maka mohonlah selalu pada Allah lalu kuatkan ikhtiar diri ini. Jika kita percaya, pikiran kita akan mencari jalan untuk melaksanakannya.
Pernyataan di atas mempunyai satu maksud: Jika kita percaya sesuatu itu tidak mungkin, maka pikiran kita akan bekerja bagi kita untuk membuktikan bahwa hal itu tidak mungkin. Akan tetapi jika kita percaya, benar-benar percaya bahwa dengan pertolongan Allah, sesuatu dapat dilakukan, maka pikiran kita akan bekerja keras bagi kita dan membantu kita mencari jalan untuk melaksanakannya.
Percaya bahwa sesuatu itu dapat dilakukan akan melicinkan jalan untuk solusi yang kreatif. Sebaliknya percaya bahwa sesuatu tidak dapat dilakukan adalah cara berpikir yang destruktif. Hal ini berlaku pada semua situasi, besar dan kecil. Kepercayaan menghasilkan kekuatan kreatif. Ketidakpercayaan menjadi rem bagi berpikir kreatif. Percayalah dan kita pun akan mulai berpikir secara konstruktif. Allah akan menolong kita dan pikiran kita pun akan mencari jalan jika kita mengizinkannya..
Dimana ada kemauan di situ ada jalan.
Gunakan tiga cara ini untuk memelihara dan mengembangkan gagasan kita:
1.      Jangan biarkan gagasan lepas. Tuliskan gagasan tersebut. Setiap hari banyak sekali gagasan yang dilahirkan hanya untuk mati dengan cepat karena tidak dituangkan ke atas kertas. Ingatan adalah pesuruh yang lemah dalam melindungi dan memelihara gagasan yang masih sangat baru. Bawa selalu buku catatan atau beberapa kartu kecil bersama kita, dan tuliskanlah dengan segera setiap gagasan yang timbul.
2.      Berikutnya, tinjaulah gagasan kita. Tempatkan gagasan di dalam arsip aktif dan periksa gudang gagasan kita secara teratur. Sementara kita memeriksa gagasan kita, sebagian mungkin tidak mempunyai nilai sama sekali. Singkirkan gagasan tersebut, akan tetapi selama suatu gagasan memiliki harapan, simpanlah terus.
3.      Tanam dan pupuk gagasan kita. Buatlah gagasan bertumbuh, pikirkan gagasan tersebut, kaitkan dengan gagasan lain yang masih berhubungan. Carilah informasi sebanyak mungkin yang berkaitan dengan gagasan kita, dan jika saatnya tiba, buat gagasan itu bekerja untuk diri kita, pekerjaan kita dan masa depan kita. Maka jadilah Ibu yang baik untuk gagasan kita.
Catatan: Jangan biarkan gagasan hanya berada dalam benak atau arsip kita saja. “Juallah” gagasan itu kepada orang lain ; teman kita, karyawan, bos kita, ataupun investor. Seseorang harus “membeli” gagasan tersebut agar gagasan itu menjadi bernilai dan nyata. Dan sekali lagi, jadikan perbaikan terus menerus dan kemajuan sebagai produk kita yang paling terdepan.  Bersiagalah menyongsong kemenangan.

Senin, 22 Oktober 2012

MENGENAL PERBEDAAN FOTOSINTESIS DAN RESPIRASI




FOTOSINTESIS DAN RESPIRASI
            Salah satu dari respirasi dan fotosintesis adalah tempat terjadinya. Respirasi merupakan suatu proses yang terjadi pada hewan (paru – paru, insang), sedangkan fotosintesis terjadi pada tumbuhan (daun). Selain itu, perbedaan lainnya adalah respirasi bersifat katabolisme (memecah bahan organik untuk menghasilkan energi), sedangkan fotosintesis bersifat anabolisme (membentuk bahan organik untuk menghasilkan energi). Perbedaan lainnya adalah dari jalannya proses sampai organ yang terlibat dalam kedua proses tersebut. Berikut ini penjelasan tentang kedua proses tersebut.
A. Pengertian Fotosintesis

            Pada awal tahun 1600an,Jan Van Helmont dokter dan ahli kimia melakukan percobaan untuk mengetahui factor yang menyebabkan massa tumbuhan bertambah dari waktu ke waktu. Helmont menyimpulkan bahwa massa tumbuhan hanya karena pemberian air. Tapi pada tahun 1720 ahli Botani Inggris Stephen Hales berhipotesis bahwa ada factor lain yang berperan selain air yaitu udara.

            Pada tahun 1778 Jan Ingenhousz menemukan bahwa cahaya matahari berpengaruh pada tumbuhan sehingga dapat ’’ memulihkan’’ udara yang ’’rusak’’
Akhirnya ditahun 1796 Jean Senebier menunjukkan bahwa udara yang rusak dipulihkan itu adalah karbondioksida yang diserap oleh tumbuhan daalm fotosintesis.

Tidak lama kemudian, Theodore de Soussure berhasil menujukkan hubungan antara hipotesis Stephen Hale dengan percobaan –percobaan ’’ Pemulihan’’ udara. Ia menemukan bahwa peningkatan massa tumbuhan bukan hanya karena penyerapan karbondioksida tetapi juga oleh pemberian air. Melalui serangkaian eksperimen inilah akhirnya pada tahun 1800an para ahli berhasil menggambarkan persamaan umum dari fotosintesis yang menghasilkan makanan (seperti glukosa) meskipun masih ada langkah-langkah dalam fotosintesis yang belum dipahami.Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan hijau , alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya.

 Fotosintesis sangat berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Tumbuhan bersifat autotrof, artinya dapat mensintesis makanan langsung. dari senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar.

            Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis.


Proses Fotosintesis pada Tumbuhan Hijau

 1. Komponen Fotosintesis
            Untuk membuat makanan, tumbuhan memerlukan bahan-bahan. Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah air dan karbondioksida. Fotosintesis terjadi pada tumbuhan yang mengandung klorofil dengan bantuan cahaya matahari.

 2. Proses dan Hasil Fotosintesis
            Air tanah mengandung zat hara yang membantu menyuburkan tumbuhan. Tumbuhan mengambil air tersebut dengan cara menyerapnya dari dalam tanah. Akar pada tumbuhan yang bertugas untuk menyerapnya. Air yang diserap oleh rambut akar masuk ke batang melalui pembuluh kayu. Kemudian, air yang mengandung zat hara disebarkan kesemua bagian tumbuhan, seperti ranting dan daun.
            Karbondioksida dari udara masuk ke tubuh tumbuhan melalui pori mikroskopik yang disebut Stomata (dalam bahasa Yunani berarti mulut) dan Lentisel
Tumbuhan menangkap cahaya mengunakan pigmen yang disebut Klorofil yang terdapat pada Kloroplas. Energi cahaya yang diserap klorofil inilah yang mengerakkan sintesis molekul makanan (air hara) dalam kloroplas. Kloroplas ditemukan terutama dalam sel Mesofil yaitu jaringan yang terdapat dibagian dalam daun.
Para Saintis telah mencoba selama berabad-abad untuk menyatukan potongan-potongan proses yang digunakan tumbuhan untuk membuat makanan. Dengan menggunakan rumus molekul, kita dapat merangkum Fotosintesis dengan persamaan kimia,
Karbondioksida + air
                                                6CO2 +6H2O C6H12O6 + 6O2
Fotosintesis bukanlah merupakan proses tunggal, tetapi dua proses.

 3. Faktor Penentu Laju Fotosintesis
            Faktor penentu laju fotosintesis berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis:
a. Intensitas cahaya
    Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya
b. Konsentrasi karbon dioksida
    Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang   dapat digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis
c. Suhu
    Fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu.
d. Kadar Air
    Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
e. Kadar Fotosintesis
    Kadar fotosintat (hasil fotosintesis) Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.

B. Respirasi
            Respirasi adalah proses mobilisasi energi yang dilakukan jasad hidup melalui pemecahan senyawa berenergi tinggi untuk digunakan dalam menjalankan fungsi hidup. Respirasi terjadi pada semua tingkatan organisme hidup, mulai dari individu hingga satuan terkecil, sel. Pada dasarnya, respirasi adalah proses oksidasi yang dialami SET sebagai unit penyimpan energi kimia pada organisme hidup. SET, seperti molekul gula atau asam-asam lemak, dapat dipecah dengan bantuan enzim dan beberapa molekul sederhana. Karena proses ini adalah reaksi eksoterm (melepaskan energi), energi yang dilepas ditangkap oleh ADP atau NADP membentuk ATP atau NADPH. Pada gilirannya, berbagai reaksi biokimia endotermik dipasok kebutuhan energinya dari kedua kelompok senyawa terakhir ini.

            Kebanyakan respirasi yang dapat disaksikan manusia memerlukan oksigen sebagai oksidatornya. Reaksi yang demikian ini disebut sebagai respirasi aerob. Namun demikian, banyak proses respirasi yang tidak melibatkan oksigen, yang disebut respirasi anaerob. Yang paling biasa dikenal orang adalah dalam proses pembuatan alkohol oleh khamir Saccharomyces cerevisiae. Berbagai bakteri anaerob menggunakan belerang (atau senyawanya) atau beberapa logam sebagai oksidator.

            Respirasi pada hakikatnya adalah reaksi reduksi, dimana senyawa organic dioksidasi menjadi karbondioksida dan oksigen yang diserap mengalami reduksi menjadi air. Respirasi dapat digolongkan menjadi dua jenis berdasarkan ketersediaan oksigen di udara yaitu respirasi aerob dan respirasi anaerob. Respirasi aerob merupakan proses respirasi yang membutuhkan oksigen, sebaliknya reaksi anaerob merupakan proses respirasi yang berlangsung tanpa membutuhkan oksigen. Reaksi anaerob disebut juga fermentasi.

Proses Respirasi
1. Proses Respirasi pada Tumbuhan
            Selain mengalami fotosintesis tumbuhan juga mengalami respirasi. Respirasi pada tumbuhan disebut fotorespirasi. Pada tumbuhan tinggi, senyawa karbohidrat merupakan senyawa respirasi utama. Respirasi tumbuhan pada hakikatnya adalah kebalikan dari fotosintesis.
Secara umum respirasi pada tumbuhan dapat ditulis sebagai berikut :
 
                                                C H O + O 6CO + H O + Energi
            Proses respirasi diawali dengan adanya penangkapan oksigen dari lingkungan. Oksigen yang digunakan dalam respirasi masuk ke dalam setiap sel tumbuhan dengan difusi melalui ruang antar sel, dinding sel, sitoplasma dan membrane sel. Oksigen yang digunakan dalam respirasi melalui beberapa tahap :
a. Glikolisis
    Yaitu pengubahan glukosa menjadi molekul asam piravat.
b. Daur Krebs
    Merupakan pembingkaran asam piravat secara aerob menjadi karondioksida dan air serta energi kimia.
c. Rantai transportasi Elektron Respiratori
    Dari siklus Krebs dilanjutkan dengan oksidasi akan terbentuk air sebagai hasil sampingan respirasi. Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke luar tubuh melalui stomata.

Laju respirasi pada tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor :
a. Ketersediaan Substrat (senyawa awal)
   Tumbuhan yang memiliki kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan laju yang rendah pula dan sebaliknya.
b. Ketersediaan Oksigen
    Ketersediaan oksigen di udara tidak banyak mempengaruhi laju respirasi karena jumlah oksigen yang dibutuhkan tumbuhan untuk berespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang tersedia di udara.
c. Suhu
    Laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10°C, namun hal ini tergantung pada masing – masing spesies.
d. Tipe Umur Tumbuhan
    Tumbuhan muda menunjukkan laju reaksi yang lebih tinggi dibanding tumbuhan tua. Demikian pula pada organ yang sedang dalam masa pertumbuhan.

2. Sistem Respirasi pada Hewan

a. Sistem Respirasi pada Protozoa
            Respirasi pada protozoa dilakukan melalui seluruh permukaan selnya. Oksigen dan karbondioksida masuk dan keluar melalui membrane sel secara difusi. Respirasi melalui seluruh permukaan tubuh disebut respirasi langsung. Contoh hewan yang melakukan respirasi secara langsung antara lain amoeba dan paramecium.

b. Sistem Respirasi pada Cacing
            Cacing tidak memiliki alat respirasi khusus. Respirasi cacing dilakukan melalui permukaan kulit yang basah. Oksigen masuk ke tubuh cacing melalui kulit, kemudian masuk ke pembuluh darah kapiler. Oksigen diikat oleh hemoglobin. Hemoglobin cacing tanah larut dalam plasma darah. Oksigen diikat kemudian diedarkan keseluruh sel tubuh.

c. Sistem Respirasi pada Insecta
            Insecta berespirasi dengan menggunakan tabung udara yang disebut trakea. Udara keluar masuk ke pembuluh trakea melalui lubang–lubang kecil yang disebut stigma atau spirakel. Setiap ruas tubuh insecta terdapat sepasang spirakel. Spirakel dilengkapi dengan bulu–bulu untuk menyaring debu. Spirakel dapat terbuka dan tertutup karena adanya katup–katup yang diatur oleh otot. Tabung trakea bercabang–cabang menjadi trakeolus. Trakeolus bergabung menjadi pembuluh halus yang mencapai seluruh sel–sel tubuh.
Proses respirasi serangga terjadi karena gerakan otot tubuh secara teratur. Kontraksi otot–otot tubuh mengakibatkan pembuluh trakea mengembang dan mengempis. Pada saat trakea mengembang udara masuk melalui spirakel selanjutnya masuk kedalam trakea lalu ke trakeolus dan masuk ke dalam sel–sel tubuh. Oksigen berdifusi ke dalam sel–sel tubuh. Karbondioksida hasil respirasi diangkut melalui system trakea dan akhirnya dikeluarkan melalui spirakel. Karbondioksida keluar dari tubuh pada waktu trakea mengembang.


3. Sistem Respirasi pada Ikan
            Ikan memiliki alat respirasi khusus yaitu insang yang terdapat pada sisi kiri dan kanan kepala. Oksigen dalam air berdifusi pada sel–sel insang. Darah dalam pembuluh darah pada insang mengikat oksigen dan membawanya beredar ke seluruh jaringan tubuh. Insang ikan tersusun atas bagian–bagian berikut :

a. Tutup insang (operculum), berfungsi melindungi bagian kepala dan mengatur      mekanisme aliran air sewaktu bernafas.
b. Membran brankiostega, berfungsi sebagai katup pada waktu air masuk kedalam rongga mulut.
c. Lengkung insang.
d. Membran (filamen) insang berwarna kemerahan.
e. Lembaran insang berfungsi untuk menjaga agar tidak adan benda asing yang masuk ke dalam rongga insang.

            Mekanisme respirasi ikan diatur oleh mulut dan tutup insang. Pada waktu tutup insang mengembang, membrane brankiostega menempel rapat pada tubuh sehingga air masuk lewat mulut. Air tersebut tersaring oleh rigi – rigi pada lengkunginsang, kemudian masuk ke insang. Pengikatan oksigen dan pelepasan karbondioksida terjadi dalam insang. Oksigen diikat oleh sel darah merah karbondioksida meninggalkan darah dan larut kedalam air. Oksigen diedarkan kesemua bagian tubuh oleh pembuluh nadi.


4. Respirasi pada Ampibhi
            Alat respirasi pada ampibhi misal katak berupa paru-paru, kulit, insang. Pada saat stadium berudu respirasinya menggunakan insang luar. Insang luar terdiri atas lembaran halus yang banyak mengandung kapiler darah. Apabila insang ini bergetar, maka air disekekilingnya akan berganti dan oksigen yang larut dari air akan berdifusi masukn dalam pembuluh kapiler darah.
Seiring dengan pertumbuhannya, timbul celah insang dan terbentuk insang dala. Insang dalam memiliki katup seperti insang pada insang. Kemudian berudu menjadi katak dewasa. Katak dewasa respirasinya dengan paru-paru.

Mekanisme respirasi pada katak terdiri dari dua proses:
a) Inspirasi
   Mula-mula tenggorokan bergerak sehingga rongga mulut membesar. Hal ini menyebabkan udara masuk melalui lubang hidung ke rongga mulut. Kemudian lubang hidung tertutup diikuti dengan kontraksi otot rahang bawah, sehingga rongga mulut mengecil. Kemudian udara terdorong masuk ke paru-paru. Di dalam paru-paru oksigen diikat oleh kapiler darah lalu diedarkan ke seluruh tubuh.

b) Ekspirasi
            Diawali dengan mengendurkan otot rahang bawah dan kontraksi otot perut sehingga paru-paru mengecil dan udara terdorong ke rongga mulut, sehingga mendorong udara kaya karbondioksida keluar.
Pernafasan atau respirasi pada amphibi juga dengan kulit. O2 dari udara berdifusi melalui kulit yang basah masuk ke pembuluh kapiler darah.

Semoga bisa membantu