Kreativitas Perjuangan
Keamanan di wilayah Jazirah Arab telah pulih kembali. Negeri ini tampak tenang setelah lebih dari satu tahun dilanda berbagai peperangan dan ekspedisi. Namun orang-orang Yahudi yang telah merasakan berbagai kehinaan sebagai akibat dari pengkhianatan dan rencana-rencana jahat mereka belum sadar dari penyimpangannya.
Mereka mulai menyusun kembali rencana jahatnya
terhadap kaum Muslimin. Mereka pun mulai melakukan persiapan untuk melancarkan
pukulan telaknya terhadap kaum muslimin. Karena mereka tidak berani melakukan
perlawanan secara langsung terhadap kaum muslimin, maka mereka menempuh cara
yang licik dan jahat untuk mencapai tujuan tersebut. Orang-orang Yahudi
bersekutu dengan kaum musyrikin Mekah. Kemudian berangkatlah mereka menuju ke
Madinah.
Seandainya pasukan yang bersekutu itu
mendatangi perbatasan Madinah secara mendadak, tentu hal itu merupakan bahaya
sangat mengancam eksistensi kaum muslimin, Bahkan, mereka mungkin saja dapat
membinasakan kaum muslimin sampai ke akar-akarnya. Namun, kepemimpinan Madinah
adalah kepemimpinan yang senantiasa waspada dan tidak pernah lalai, senantiasa
memantau keadaan dan memperhitungkan segala kemungkinan yang akan terjadi.
Sebelum pasukan itu bergerak dari posisinya, intelijen Madinah telah menyampaikan
informasi kepada pemimpinnya tentang keberadaan pasukan tersebut.
Rasulullah SAW segera mengadakan musyawarah
untuk membahas strategi pertahanan terhadap eksistensi Madinah. Setelah
berlangsung diskusi antara pemimpin dan anggota musyawarah, mereka bersepakat
untuk menyetujui usulan yang diajukan oleh sahabat mulia, Salman al Farisi ra.
Salman mengusulkan: Wahai Rasulullah,
dahulu kami adalah orang yang hidup di negeri Parsi. Apabila kami dikepung oleh
musuh, kami membuat parit.
Strategi ini merupakan strategi kreatif yang
belum pernah dikenal oleh bangsa Arab sebelum ini. Rasulullah SAW segera
menerapkan strategi kreatif tersebut. Setiap sepuluh orang, beliau beri tugas
untuk menggali parit empat puluh hasta. Kaum Muslimin pun menggali parit dengan
penuh kesungguhan, sementara Rasulullah SAW terus memberikan motivasi kepada
mereka dan turut serta dalam pekerjaan tersebut. Setelah melalui perjuangan
yang sangat berat, akhirnya dengan izin Allah, kaum muslimin mampu mengalahkan
kekuatan kaum kafir dan Yahudi.
(Sirah Nabawiyah hal
428 )
Wahai para mujahid, apakah yang dimaksud dengan kreatif itu?
·
Sebuah
keluarga yang berpenghasilan rendah, tetapi mereka menyusun rencana untuk dapat
menyekolahkan anaknya ke universitas. Itu adalah berpikir kreatif.
·
Pengurus
sebuah masjid ingin mengubah masjidnya yang kerap sepi menjadi sebuah masjid
yang diminati masyarakat sekelilingnya. Inilah berpikir kreatif.
·
Seorang
ulama mengembangkan suatu rencana untuk melipatgandakan jumlah jamaah majelis
ta’limnya. Inilah berpikir kreatif.
·
Sebuah
partai politik berpikir untuk membuat perolehan suaranya lebih besar dari
perolehan pada pemilu sebelumnya, inilah berpikir kreatif!
Jadi, berpikir kreatif berarti yakin dan terus
berusaha untuk menemukan cara-cara baru yang lebih baik agar memperoleh hasil
yang lebih baik.
Sekarang marilah kita lihat apa yang dapat kita
lakukan untuk mengembangkan dan menguatkan kemampuan kita untuk lebih kreatif
dalam jalan dakwah ini. Hal yang amat
penting di awal proses kreatif adalah “percayalah jika Allah menghendaki
maka hal tersebut dapat dilakukan”. Inilah prinsipnya: Untuk
melakukan apapun, kita harus lebih dahulu percaya bahwa hal itu dapat
dilakukan. Percaya bahwa sesuatu itu dapat dilakukan akan membuat pikiran kita
bergerak mencari cara untuk melaksanakannya. Maka mohonlah selalu pada Allah
lalu kuatkan ikhtiar diri ini. Jika kita percaya, pikiran kita akan mencari
jalan untuk melaksanakannya.
Pernyataan di atas mempunyai satu maksud: Jika
kita percaya sesuatu itu tidak mungkin, maka pikiran kita akan bekerja bagi
kita untuk membuktikan bahwa hal itu tidak mungkin. Akan tetapi jika kita
percaya, benar-benar percaya bahwa dengan pertolongan Allah, sesuatu dapat
dilakukan, maka pikiran kita akan bekerja keras bagi kita dan membantu kita
mencari jalan untuk melaksanakannya.
Percaya bahwa sesuatu itu dapat
dilakukan akan melicinkan jalan untuk solusi yang kreatif. Sebaliknya percaya
bahwa sesuatu tidak dapat dilakukan adalah cara berpikir yang destruktif. Hal
ini berlaku pada semua situasi, besar dan kecil. Kepercayaan menghasilkan
kekuatan kreatif. Ketidakpercayaan menjadi rem bagi berpikir kreatif.
Percayalah dan kita pun akan mulai berpikir secara konstruktif. Allah akan
menolong kita dan pikiran kita pun akan mencari jalan jika kita mengizinkannya..
Dimana ada kemauan di situ ada jalan.
Gunakan tiga cara ini untuk memelihara dan
mengembangkan gagasan kita:
1. Jangan biarkan gagasan
lepas.
Tuliskan gagasan tersebut. Setiap hari banyak sekali gagasan yang
dilahirkan hanya untuk mati dengan cepat karena tidak dituangkan ke atas
kertas. Ingatan adalah pesuruh yang lemah dalam melindungi dan memelihara
gagasan yang masih sangat baru. Bawa selalu buku catatan atau beberapa kartu
kecil bersama kita, dan tuliskanlah dengan segera setiap gagasan yang timbul.
2. Berikutnya, tinjaulah
gagasan kita.
Tempatkan gagasan di dalam arsip aktif dan periksa gudang gagasan kita secara
teratur. Sementara kita memeriksa gagasan kita, sebagian mungkin tidak
mempunyai nilai sama sekali. Singkirkan gagasan tersebut, akan tetapi selama
suatu gagasan memiliki harapan, simpanlah terus.
3. Tanam dan pupuk gagasan
kita. Buatlah gagasan bertumbuh, pikirkan gagasan tersebut, kaitkan dengan
gagasan lain yang masih berhubungan. Carilah informasi sebanyak mungkin yang
berkaitan dengan gagasan kita, dan jika saatnya tiba, buat gagasan itu bekerja
untuk diri kita, pekerjaan kita dan masa depan kita. Maka jadilah Ibu yang
baik untuk gagasan kita.
Catatan: Jangan biarkan gagasan hanya
berada dalam benak atau arsip kita saja. “Juallah” gagasan itu kepada
orang lain ; teman kita, karyawan, bos kita, ataupun investor. Seseorang harus “membeli”
gagasan tersebut agar gagasan itu menjadi bernilai dan nyata. Dan sekali lagi, jadikan perbaikan terus menerus dan
kemajuan sebagai produk kita yang paling terdepan. Bersiagalah menyongsong kemenangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar