Senin, 19 November 2012

SEBUAH PERJUANGAN


Kreativitas Perjuangan

Keamanan di wilayah Jazirah Arab telah pulih kembali. Negeri ini tampak tenang setelah lebih dari satu tahun dilanda berbagai peperangan dan ekspedisi. Namun orang-orang Yahudi yang telah merasakan berbagai kehinaan sebagai akibat dari pengkhianatan dan rencana-rencana jahat mereka belum sadar dari penyimpangannya.

Mereka mulai menyusun kembali rencana jahatnya terhadap kaum Muslimin. Mereka pun mulai melakukan persiapan untuk melancarkan pukulan telaknya terhadap kaum muslimin. Karena mereka tidak berani melakukan perlawanan secara langsung terhadap kaum muslimin, maka mereka menempuh cara yang licik dan jahat untuk mencapai tujuan tersebut. Orang-orang Yahudi bersekutu dengan kaum musyrikin Mekah. Kemudian berangkatlah mereka menuju ke Madinah.
Seandainya pasukan yang bersekutu itu mendatangi perbatasan Madinah secara mendadak, tentu hal itu merupakan bahaya sangat mengancam eksistensi kaum muslimin, Bahkan, mereka mungkin saja dapat membinasakan kaum muslimin sampai ke akar-akarnya. Namun, kepemimpinan Madinah adalah kepemimpinan yang senantiasa waspada dan tidak pernah lalai, senantiasa memantau keadaan dan memperhitungkan segala kemungkinan yang akan terjadi. Sebelum pasukan itu bergerak dari posisinya, intelijen Madinah telah menyampaikan informasi kepada pemimpinnya tentang keberadaan pasukan tersebut.
Rasulullah SAW segera mengadakan musyawarah untuk membahas strategi pertahanan terhadap eksistensi Madinah. Setelah berlangsung diskusi antara pemimpin dan anggota musyawarah, mereka bersepakat untuk menyetujui usulan yang diajukan oleh sahabat mulia, Salman al Farisi ra. Salman mengusulkan: Wahai Rasulullah, dahulu kami adalah orang yang hidup di negeri Parsi. Apabila kami dikepung oleh musuh, kami membuat parit.
Strategi ini merupakan strategi kreatif yang belum pernah dikenal oleh bangsa Arab sebelum ini. Rasulullah SAW segera menerapkan strategi kreatif tersebut. Setiap sepuluh orang, beliau beri tugas untuk menggali parit empat puluh hasta. Kaum Muslimin pun menggali parit dengan penuh kesungguhan, sementara Rasulullah SAW terus memberikan motivasi kepada mereka dan turut serta dalam pekerjaan tersebut. Setelah melalui perjuangan yang sangat berat, akhirnya dengan izin Allah, kaum muslimin mampu mengalahkan kekuatan kaum kafir dan Yahudi.
(Sirah Nabawiyah hal 428 )

Wahai para mujahid, apakah yang dimaksud dengan kreatif itu?

·        Sebuah keluarga yang berpenghasilan rendah, tetapi mereka menyusun rencana untuk dapat menyekolahkan anaknya ke universitas. Itu adalah berpikir kreatif.
·        Pengurus sebuah masjid ingin mengubah masjidnya yang kerap sepi menjadi sebuah masjid yang diminati masyarakat sekelilingnya. Inilah berpikir kreatif.
·        Seorang ulama mengembangkan suatu rencana untuk melipatgandakan jumlah jamaah majelis ta’limnya. Inilah berpikir kreatif.
·        Sebuah partai politik berpikir untuk membuat perolehan suaranya lebih besar dari perolehan pada pemilu sebelumnya, inilah berpikir kreatif!
Jadi, berpikir kreatif berarti yakin dan terus berusaha untuk menemukan cara-cara baru yang lebih baik agar memperoleh hasil yang lebih baik.
Sekarang marilah kita lihat apa yang dapat kita lakukan untuk mengembangkan dan menguatkan kemampuan kita untuk lebih kreatif dalam jalan dakwah ini. Hal yang amat penting di awal proses kreatif adalah “percayalah jika Allah menghendaki maka hal tersebut dapat dilakukan”. Inilah prinsipnya: Untuk melakukan apapun, kita harus lebih dahulu percaya bahwa hal itu dapat dilakukan. Percaya bahwa sesuatu itu dapat dilakukan akan membuat pikiran kita bergerak mencari cara untuk melaksanakannya. Maka mohonlah selalu pada Allah lalu kuatkan ikhtiar diri ini. Jika kita percaya, pikiran kita akan mencari jalan untuk melaksanakannya.
Pernyataan di atas mempunyai satu maksud: Jika kita percaya sesuatu itu tidak mungkin, maka pikiran kita akan bekerja bagi kita untuk membuktikan bahwa hal itu tidak mungkin. Akan tetapi jika kita percaya, benar-benar percaya bahwa dengan pertolongan Allah, sesuatu dapat dilakukan, maka pikiran kita akan bekerja keras bagi kita dan membantu kita mencari jalan untuk melaksanakannya.
Percaya bahwa sesuatu itu dapat dilakukan akan melicinkan jalan untuk solusi yang kreatif. Sebaliknya percaya bahwa sesuatu tidak dapat dilakukan adalah cara berpikir yang destruktif. Hal ini berlaku pada semua situasi, besar dan kecil. Kepercayaan menghasilkan kekuatan kreatif. Ketidakpercayaan menjadi rem bagi berpikir kreatif. Percayalah dan kita pun akan mulai berpikir secara konstruktif. Allah akan menolong kita dan pikiran kita pun akan mencari jalan jika kita mengizinkannya..
Dimana ada kemauan di situ ada jalan.
Gunakan tiga cara ini untuk memelihara dan mengembangkan gagasan kita:
1.      Jangan biarkan gagasan lepas. Tuliskan gagasan tersebut. Setiap hari banyak sekali gagasan yang dilahirkan hanya untuk mati dengan cepat karena tidak dituangkan ke atas kertas. Ingatan adalah pesuruh yang lemah dalam melindungi dan memelihara gagasan yang masih sangat baru. Bawa selalu buku catatan atau beberapa kartu kecil bersama kita, dan tuliskanlah dengan segera setiap gagasan yang timbul.
2.      Berikutnya, tinjaulah gagasan kita. Tempatkan gagasan di dalam arsip aktif dan periksa gudang gagasan kita secara teratur. Sementara kita memeriksa gagasan kita, sebagian mungkin tidak mempunyai nilai sama sekali. Singkirkan gagasan tersebut, akan tetapi selama suatu gagasan memiliki harapan, simpanlah terus.
3.      Tanam dan pupuk gagasan kita. Buatlah gagasan bertumbuh, pikirkan gagasan tersebut, kaitkan dengan gagasan lain yang masih berhubungan. Carilah informasi sebanyak mungkin yang berkaitan dengan gagasan kita, dan jika saatnya tiba, buat gagasan itu bekerja untuk diri kita, pekerjaan kita dan masa depan kita. Maka jadilah Ibu yang baik untuk gagasan kita.
Catatan: Jangan biarkan gagasan hanya berada dalam benak atau arsip kita saja. “Juallah” gagasan itu kepada orang lain ; teman kita, karyawan, bos kita, ataupun investor. Seseorang harus “membeli” gagasan tersebut agar gagasan itu menjadi bernilai dan nyata. Dan sekali lagi, jadikan perbaikan terus menerus dan kemajuan sebagai produk kita yang paling terdepan.  Bersiagalah menyongsong kemenangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar