Selalu Terbayang Masa Depanku
Menghadapi sebuah sidang dari proposal yang di ajukan hingga skripsi
yang di hadapi dengan berjembatan nilai-nilai yang masing mengambang dan
terlihat semu tanpa batas.Setelah pekerjaan kuliah yang ku jalani jadi
terpikir diriku kelak akan menjadi seorang pekerja. iya, memang begitu
alur ceritanya. ada perasaan was-was dalam benak pikiran. pekerjaan
seperti apakah yang pantas untuk ku.
masalah dan resiko apakah yang bakal ku hadapi nanti sebelum sebuah
pekerjaan sesuai studiku ada di genggamanku. apakah orangtuaku
menyetujuinya untuk bekerja apabila diriku di terima kerja di suatu
tempat yangjauh. .bagaimana nasib orangtuaku tercinta di masa
tuanya.satu hal lagi. apakah diriku kelak memiliki
suami/istri.pendamping sperti apakah yang bakalan menjadi penuntunku ke
surga.dan mengajarkan anak-anakku memahami kandungan isi Al Qur'an dan
kebijaksanaan dalam menyikapi hidup.
Gugup dan terus di kejar, hatiku
berkata sambil mendekati sang Pencipta (ALLAH) amanah hidup yang fana.
Allah pun memberikan senyuman manis melalui pengantara
makhluk-makhlukNYA,mencoba untuk menghiburku di saat lamunan kosong
datang menghampiriku. diriku jadi teringat dari beberpa sosok makhluk
yang ku temui dan selalu mencari celah hikmah disetiap makhlukNYA. ku
berjalan hanya seorang diri,merenungi seorang anak yang manis,mungkin di
kalau dia di sekolahkan sudah seumuran SMA/MA.tapi tidaklah demikian,
dia hanya meraung-raung tidak jelas,berteriak histeris,tertawa hingga
menangis. dia adalah anak tunggal,anak laki-laki yang begitu menawan
dimataku,selalu ceria,dan diriku beranggapan dia memiliki istri yang
cantik laksana bidadari. Oh,ternyata. hanya sebagai lamunan yang tak
berarti. ingin ku dekati dirinya,mencoba untuk bertanya kepada
orangtuanya. tapi menurutku tidak perlu,di kalau diriku bertanya. karna
aku tidak mengetahui,setelah yang ku katakan kepada mereka akan membuat
hati mereka bahagia atau justru menjatuhkan airmata. yaa,sudahlah. dari
sana,ku petik sebuah hikmah dan ku jadikan pembelajaran kehidupanku
sehari-hari. akupun melangkahkan kaki lagi dan ku temukan beberapa sosok
yang tua renta terlihat tidak ada keluarga di sampingnya. dia duduk
manis dengan muka yang tuanya,yakni beruban,kulitnya berkerut,agak kusam
dan lemah ketika melangkahkan kakinya.Astagfirullah,aku masih muda.
masa depanku masih panjang dan pemikiranku pun masih segar. haruskah
diriku menyia-nyiakannya sekarang?Astagfirullahal adzim. ampuni segala
dosa-dosaku yaa Rabbi. Tuntunlah diriku dan buatlah diriku selalu cinta
kepadaMU disetiap hela nafasku.
Sekian dari si gadis jendela ^_^